Sudah lama teu ngaposting deui tentang ikan,,hehehe :) ayeuna akan membahas tentang ikan nilem . ikan nilem biasanya dimasak pepes karena ukurannya tidak
terlalu besar. Ikan ini bisa dijual dalam paket yang ekonomis.
A. Pengenalan Jenis
Bentuk tubuh ikan nilem (Osteochilus hasselti) hampir
serupa dengan ikan mas. Bedanya, kepala ikan nilem relatif lebih kecil. Pada
sudut-sudut mulutnya, terdapat dua pasang sungut peraba. Warna tubuhnya hijau
abu-abu.
Sirip punggung memiliki 3 jari-jari keras dan 12-18
jari-jari lunak. Sirip ekor berbentuk cagak dan simetris. Sirip dubur disokong
oleh 3 jari-jari keras dan 5 jari-jari lunak. Sirip perut disokong oleh 1
jari-jari keras dan 8 jari-jari lunak. Sirip dada terdiri dari 1 jari-jari
keras dan 13-15 jari-jari lunak. Jumlah sisik pada gurat sisi ada 33-36 keping.
Dekat sudut rahang atas ada 2 pasang sungut peraba.
Ikan nilem dapat mencapai panjang tubuh 32 cm. Di Jawa
Barat, ikan nilem memiliki popularitas sedikit di bawah ikan mas. Di berbagai
daerah lain, ikan ini dikenal sebagai ikan lehat, regis, monto, palong, palouw,
pawas, assang, atau penopa.
Ikan ini terdapat di Jawa, Sumatera dan Kalimantan,
Malaysia, dan Thailand. Pada umumnya, ikan nilem dapat dipelihara pada daerah
dengan ketinggian sekitar 150-800 m dpl.
B. Kebiasaan Hidup di Alam
Nilem hidup di lingkungan yang jernih. Oleh karena itu,
ikan ini dapat ditemukan di sungai-sungai.
1. Kebiasaan makan
Nilem tergolong ikan pemakan tumbuh-tumbuhan (herbivore).
2. Kebiasaan berkembang biak
Biasanya, ikan ini akan memijah di akhir musim penghujan,
di daerah yang berpasir dan berair jernih. Di tempat budi daya, ikan nilem
dapat dipijahkan sepanjang tahun dengan mengatur kondisi lingkungan. sematafwa.blogspot.com
C. Memilih Induk
Ikan nilem termasuk ikan yang produktif karena bisa
dipijahkan
3-4 kali dalam setahun. Keberhasilan pemijahan sangat
ditentukan pada faktor induk dan pengaturan lingkungan pemijahan. Untuk itu,
pemilihan induk ikan nilem yang hendak dipijahkan barns memenuhi persyaratan
sebagai berikut.
Ciri induk yang berkualitas
Betina
Umurnya mencapai 1-1,5 tahun.Berat badan sekitar 100 g.Bila
diurut pelan-pelan ke arah lubang alat genital, induk betina akan mengeluarkan
cairan berwarna kekuning-kuningan.
jantan
Perutnya mengembang dan terasa empuk ketika diraba.
Berumur 8 bulan Berat badan sekitar 100 g. Bila dipijat perut ke arah alat genital,
induk jantan akan mengeluarkan cairan seperti susu.
D. Pemijahan di Kolam
Untuk memijahkan ikan di kolam, perlu mempersiapkan
konstruksi kolam, persiapan kolam, dan proses pemijahan.
1. Konstruksi kolam
Kolam pemijahan ikan nilem berukuran 2 m2 yang terhubung
dengan kolam penetasan seluas 20 M2. Kolam pemijahan juga terhubung dengan
kolam pendederan. Jarak permukaan air dengan pintu pemasukan air sekitar 15 cm.
2. Persiapan kolam
Kedalaman air di kolam pemijahan 50 cm. Sementara kolam
penetasan telur yang ada di bawahnya diisi air sedalam 30-40 cm. Dasar kolam
penetasan harus berpasir dan bebas dari lumpur agar tidak mengganggu proses
penetasan telur. Di antara kedua kolam tersebut dipasang saringan agar induk
nilem tidak hanyut ke kolam penetasan. Beberapa petani memasang bebatuan dan
menanam rumput kakawatan (Cynodon dactylon) untuk menghalangi lolosnya induk ke
kolam penetasan, tetapi tidak menghalangi air yang membawa telur ke kolam
penetasan. Adapun debit air yang masuk ke dalam kolam diperbesar untuk
merangsang pemijahan induk nilem.
3. Pemijahan
Ikan diberok (dipuasakan) terlebih dahulu selama 3-7 hari
untuk membuang kotoran dari dalam perutnya. Pemberokan sebaiknya dilakukan di
dalam kolam yang terpisah agar tidak terjadi pemijahan yang tidak diharapakan
atau `mijah maling'.
Bila persiapan kolam pemijahan dan kolam penetasan sudah
selesai maka 20 pasang induk dimasukkan ke dalam kolam pemijahan. Usahakan
pemasukkan induk dilakukan pada sore hari karena nilem menyukai memijah pada
malam hari.
Menjelang subuh, biasanya nilem akan memijah. Ikan ini
akan memijah di bagian dangkal dekat pipa pembuangan air. Telur-telur yang
dikeluarkan, lalu dibuahi. Telur tersebut kemudian akan hanyut terbawa air dan
masuk ke dalam kolam penetasan. Setelah itu, pagi harinya
induk-induk ditangkap dan dikembalikan ke kolam
pemeliharaan induk masing-masing.
E. Penetasan Telur dan Perawatan Benih
Telur yang bertumpuk di dekat pintu pemasukan kolam
penetasan diratakan dengan sapu lidi atau pun garu. Bila dibiarkan menumpuk,
akan banyak telur yang tidak menetas. Kolam penetasan sebaiknya diberi daundaun
pisang untuk mengurangi intensitas sinar matahari yang masuk ataupun air hujan.
Lima hari kemudian benih nilem bisa dipanen untuk dijual,
ditebarkan ke sawah, atau dipelihara di kolam pendederan. Cara penangkapannya
dengan menampung ikan di saluran pembuangan yang dipasang kain halus, lalu
memindahkannya secara bertahap ke hapa yang telah dipasang dengan menggunakan
ember. Benih yang dihasilkan dari sepasang nilem berukuran 100-150 g sebanyak
15-000-30.000 ekor.
F. Pendederan dan Pembesaran
Bila benih akan didederkan ke dalam kolam pendederan, maka
pintu air yang terhubung dengan kolam pendederan dibuka. Dengan demikian, benih
nilem akan berpindah ke kolam pendederan yang lebih lugs.
Pembesaran ikan nilem dapat dilakukan di kolam ataupun
keramba. Ikan nilem yang dibesarkan tidak boleh semuanya dikonsumsi atau
dijual. Sebagian ikan yang dibesarkan harus dipergunakan untuk peremajaan induk
sebab induk nilem biasanya dianggap sudah tidak produktif lagi setelah 2 tahun
atau sekitar 6-8 kali telah dipijahkan. sematafwa.blogspot.com
lamuin hoyong lebih terang tentang ikan yang satu ini kunjuni aja PT SEMATA alamatnya udah ada di profil tinggal datang aja,,ditunggu kedatangannya bagi yang mau lebih tahu.
1 komentar:
tingkatkan (Y)
Posting Komentar